Menanggapiulah usil netizen yang menjadikan dirinya sebagai sasaran olok-olok, Haji Lulung justru menyikapinya dengan bijak. Dia malah berbalik mendoakan mereka yang menggunakan tagar #saveHajiLulung. "Semoga Allah yang membalasnya. Saya enggak ngerti," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗوَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ البقرة ٢٦٥ wamathaluوَمَثَلُdan perumpamaanalladhīnaٱلَّذِينَorang-orang yangyunfiqūnaيُنفِقُونَmereka membelanjakanamwālahumuأَمْوَٰلَهُمُharta merekaib'tighāaٱبْتِغَآءَkarena mencarimarḍātiمَرْضَاتِkeridhaanwatathbītanوَتَثْبِيتًاdan untuk keteguhananfusihimأَنفُسِهِمْdiri/jiwa merekajannatinجَنَّةٍۭsebuah kebunbirabwatinبِرَبْوَةٍdidataran tinggiaṣābahāأَصَابَهَاmenimpanya/menyiramnyawābilunوَابِلٌhujan lebatfaātatفَـَٔاتَتْmaka mendatangkan/menghasilkanukulahāأُكُلَهَاmakanannya/buahnyaḍiʿ'fayniضِعْفَيْنِdua kali lipatyuṣib'hāيُصِبْهَاmenimpanya/menyiramnyawābilunوَابِلٌhujan lebatfaṭallunفَطَلٌّۗmaka hujan gerimiswal-lahuوَٱللَّهُdan Allahtaʿmalūnaتَعْمَلُونَkamu kerjakanbaṣīrunبَصِيرٌMaha MelihatWa Mathalu Al-Ladhīna Yunfiqūna 'Amwālahum Abtighā'a Marđāati Allāhi Wa Tathbītāan Min 'Anfusihim Kamathali Jannatin Birabwatin 'Aşābahā Wa Abilun Fa'ātat 'Ukulahā Đi`fayni Fa'in Lam Yuşibhā Wa Abilun Faţallun Wa Allāhu Bimā Ta`malūna Başīrun. al-Baq̈arah 2265ArtinyaDan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun pun memadai. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. [2] Al-Baqarah 2651 Tafsir Ringkas KemenagDan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida dan pahala dari Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka dalam rangka melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, seperti pemilik sebuah kebun yang subur, hijau dengan pepohonan dan menghasilkan buah-buahan yang baik yang terletak di dataran tinggi sehingga mendapat sinar matahari dan udara yang cukup. Selain itu, semakin tinggi sebuah dataran, akan semakin jauh dari sumber air yang mengakibatkan akar tumbuh-tumbuhan menjadi semakin memanjang. Serabut yang berfungsi menyerap makanan pun menjadi banyak, sehingga makanan yang membentuk zat hijau daun klorofil menjadi banyak pula. Dengan demikian, pohon itu menjadi produktif menghasilkan buah. Tempat kebun itu berada di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat yang tercurah langsung dari langit; sebagiannya diserap oleh tanah tempat akar-akar tumbuhan menghunjam, sebagian lainnya yang tidak dibutuhkan mengalir ke bawah dan ditampung oleh yang membutuhkannya. Selain sebagai sumber makanan, hujan yang deras itu juga berfungsi melunakkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan, membersihkannya dari zat-zat yang menghambat pertumbuhan dan menjaga hama. Maka tidak heran jika kemudian kebun itu menghasilkan buahbuahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun atau hujan gerimis dengan sedikit angin yang lembut pun memadai, sebab tanahnya subur dan berada di ketinggian yang memungkinkan untuk menghasilkan buah dengan baik. Begitulah, infak yang dikeluarkan dengan hati yang ikhlas, sedikit atau banyak, akan diterima dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Yang dapat mengenali niat dan yang disembunyikan seseorang hanya Allah, sebab Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan, dan mengetahui antara yang ikhlas dalam beramal dengan niat Tafsir Lengkap Kemenag3 Tafsir Ibnu Katsir4 Tafsir Al-Jalalain5 Tafsir Quraish Shihab Al-Misbahالقرآن الكريم - البقرة2 265Al-Baqarah 2265 Alif Lam Mim
Saudarasaudari yang saya kasihi, janganlah membalas dendam kepada orang yang berbuat jahat kepadamu. Biarlah Allah yang membalas kejahatan orang itu dengan murka-Nya. Karena dalam Firman TUHAN tertulis, "Hanya Aku yang berhak memberikan hukuman. Setiap orang yang melakukan kejahatan, Akulah yang akan membalasnya!" MILT (2008)
Saudara-saudaraku! Jangan sekali-kali balas dendam; biarlah Allah yang membalas dendam. Di dalam Alkitab tertulis, “Aku akan membalas kejahatan mereka. Aku akan menghukum mereka, firman Tuhan.” Janganlah balas dendam, tetapi lakukanlah apa yang tertulis di dalam Alkitab, “Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia dahaga, berilah dia minuman. Kerana dengan berbuat demikian, kamu akan membuat dia malu.” Janganlah biarkan diri kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
BULUKUMBABI — Pemaaf dan bijaksana, mungkin itulah predikat yang tepat bagi Bupati Bulukumba, AM. Sukri Sappewali. Meski telah dirusak nama baiknya oleh Andi Ichwan As, yang memposting tuduhan sebagai dalang aksi suap ke Kementerian PUPR, untuk menurunkan anggaran Rp 49 Miliar ke Bulukumba, namun purnawirawan TNI ini mengaku telah memafkannya.
Oleh Hidayatusaadah NIATKAN semua amal perbuatan itu hanya karena Allah semata dan jangan pernah mengharap terima kasih dari orang lain. Jangan pernah resah dan gundah karena kebaikan kita pada orang lain justru dibalas dengan perbuatan keji, atau ketika “tangan putih” yang kita ulurkan dibalas dengan tamparan yang menyakitkan. Betapapun, apa yang kita cari seharusnya hanya ridha dari Allah. Allah berfirman, “Mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya.” QS. Al-Fath 29. BACA JUGA Surat Al-Kahfi Lindungi Muslim dari Empat Usaha Dajjal Sesatkan Manusia “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.” QS. Al-Insan 9 Seorang penyair berkata, Siapa yang berbuat baik tidak akan sirna pahalanya dan tak akan sirna kebaikannya di sisi Allah dan manusia. Berbuat baiklah hanya untuk Yang Maha Esa, sebab hanya Dia-lah yang akan memberi pahala. Dia lah yang akan memberi karunia. Allah lah yang akan menjatuhkan sanksi, membalas setiap amal. Dan, Dia yang akan meridhai dan juga murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah. BACA JUGA Tolonglah Saudaramu, Niscaya Allah&8230; Ketika para sahabat banyak yang terbunuh sebagai syuhada di kota Kandahar, Umar berkata kepada para sahabat yang tersisa, “Siapa saja yang terbunuh?” Maka disebutkanlah sejumlah nama. “Dan, masih banyak lagi yang tak kau kenal,” jawab para sahabat itu. Maka tiba-tiba kedua mata Umar meneteskan air mata, dan seketika itu ia menimpali, “Tapi Allah mengetahui mereka.” Sesungguhnya kita tidak boleh lupa, bahwa Allah mengetahui setiap apa yang kita lakukan di dunia ini. Termasuk kebaikan dan keburukan. Maka jangan khawatir ketika usahamu tidak dihargai manusia, sungguh bukankah Allah lebih tahu apa yang kamu usahakan? [] Terkadangada orang yang menzalimi kita di dunia dan kita tidak bisa membalasnya, memaafkannya pun terkadang tidak mudah. Jadi sudahlah, biar Allah yang memb Images PixabayKata karma identik dengan pembalasan pada orang yang berbuat zalim pada orang lain, siapa yang menaman dialah yang akan menuai hasilnya, singkatnya seperti itu kira-kira. Selain tepat sasaran, karma akan bekerja lebih sadis dari apa yang telah mereka ketika merasa tidak mampu membalas orang yang menyakiti kita bersabarlah, karena cepat atau lambat Tuhan akan membalasnya dan karma akan melakukan tugasnya dengan seadil-adilnya. Berikut kata-kata bijak tentang ''Jangan merasa aman setelah menyakiti, karena setiap perbuatan baik buruknya akan menemukan balasannya.''2. ''Karma tidak akan salah sasaran apalagi sampai salah alamat.''3. ''Punya nyali untuk menyakiti, jangan lupa untuk berani menerima karma yang jauh lebih menyakitkan.''4. ''Karma itu adil, ia tau kemana ia harus bekerja.''5. ''Mungkin kamu bisa lari dari padangan orang yang disakiti, tapi tidak dengan karmanya.''6. ''Untukmu yang disakiti, cukup diam dan biar Allah yang mengambil alih balas membalasmu.''7. ''Jangan membalas, penghianat berhak atas karmanya sendiri.''8. ''Karma selalu punya cara untuk menyeimbangkan semesta.''9. ''Mereka tidak hebat, cuma cara culas kadang memang manis diawal.''10. ''Sabar, karena sejatinya pembalasan dari Allah jauh lebih sempurna.''11. ''Tidak ada tempat aman untuk sembunyi dari karma yang kamu buat sendiri.''12. ''Tugas kita adalah memaafkan dan belajar melupakan, perkara balas membalas biar menjadi urusan Allah.''13. ''Siapa yang menabur angin dialah yang akan menuai badai.''14. ''Gak mendoakan yang buruk, tapi semoga semesta masih menunjukkan keadilannya.''15. ''Kadang karma itu datangnya lebih pedih dan sakit daripada apa yang kamu perbuat untuk orang lain.''16. ''Bagaimana kamu merasa puas, sedangkan ada karma pedih yang siap menyongsongmu.''17. ''Karma tidak akan salah alamat, dia tau kemana harus menemui tuannya.''18. ''Tidak ada yang pantas menderita, tapi mungkin itu adalah buah dari apa yang mereka lakukan.''19. ''Karma itu seperti bumerang, apa yang kamu lakukan akan kembali pada anda sendiri.''20. ''Jangan kotori hati dan tanganmu untuk membalas perbuatannya, biarkah karma melakukan tugasnya dengan sempurna.''21. ''Kamu bisa memilih tapi tidak bisa menghindari konsekuensi dari pilihanmu sendiri.''22. ''Saya tidak punya hasrat untuk membalas siapapun, biarlah karma yang melakukan tugasnya sendir.''23. ''Banyak orang yang bertindak seenaknya, sampai lupa pada karmanya.''24. ''Ya Allah, beri aku keluasan hati dalam memberi maaf pada siapapun yang menyakti aku.''25. ''Gak ingin membalas, namun jika karma datang itu diluar batas kemampuanku.''26. ''Hidup paling tidak tenang itu ketika kita masih punya hutang karma yang belum dibayar.''27. ''Jika ingin hidup baik, maka lakukan yang terbaik dalam hidupmu.''28. ''Memang benar, bahwa cara terbaik untuk menghindari masalah itu adalah diam.''29. ''Ingat, apa yang kamu tabur itulah yang akan kamu tuai.''30. ''Karma adalah bukti bahwa apapun yang kita lakukan akan diadili dengan seadil-adilnya.''
TikTokvideo from Laras07🥀 (@bukanlarass008): "cukup ikhlas saja biar allah yang membalasnya #fypシ #PinterMilihTemen #abcxyz". tenang bestie akan ada saatnya,dia merasakan apa yang kamu rasakan saat ini !!! karma itu nyata !!!!. suara asli - tio_sonik_🌟🌟_.
Ilustrasi berdoa. Foto Shutter StockHubungan sesama manusia atau habluminannas telah dibahas secara lengkap dalam agama Islam. Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan umat Muslim untuk memerhatikan etika, sikap, serta perilaku dalam berinteraksi dengan Muslim hendaknya selalu berbuat baik dan menyebarkan kebaikan. Tentu saja, kebaikan yang dimaksud harus berdasarkan panduan Alquran dan sunnah. Dengan berbuat baik, seseorang akan mendapat balasan yang baik begitu, tidak semua perbuatan baik mendapat balasan yang serupa. Adakalanya seorang Muslim disakiti oleh orang yang zalim dan kejam. Apakah allah akan membalas orang yang menyakiti kita? Balasan Orang yang Sering MenyakitiOrang yang menyakiti orang lain disebut juga zalim. Dikutip dari buku Ensiklopedia Doa Muslimah oleh TIM GIP, secara bahasa zalim adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau melakukan sesuatu yang tidak adalah salah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Larangan ini telah dijelaskan dalam hadist Qudsi yang berbunyi“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan, aku jadikan perbuatan harap di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim.”Ilustrasi ibu berdoa. Foto Shutter StockMelalui hadits di atas, Allah memeringatkan hamba-Nya untuk menjauhi perbuatan zalim. Karena dengan perbuatan tersebut, seseorang akan jauh dari genggaman Allah Swt. Dia akan tersesat dan tidak bisa menemukan jalan orang yang dengan sengaja menyakiti orang lain kelak akan mendapatkan balasannya. Dengan keadilan-Nya, Allah Swt akan menghukum orang-orang yang gemar menganiaya. Hal ini dijelaskan dalam buku Asmaul Husna dan 20 Sifat Allah karya Surat Ali Imran ayat 57, Allah Swt berfirman“... sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat zalim” QS. Ali Imran 57Selain itu, disebutkan pula dalam Surat Al-Zalzalah bahwa segala amal perbuatan manusia kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7-8فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya,"وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ"dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya."Ilustrasi ibu berdoa. Foto Shutter StockDikutip dari buku Quran Hadist karya Muhaemin 2008 18, kelak Allah akan membangkitkan manusia agar mereka melihat amalan-amalannya ketika di dunia. Mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah Swt, tidak peduli sekecil apapun perbuatan tersebut. Sebab, Allah adalah Dzat yang Maha Melihat. Tidak ada satupun perkara yang luput dari penglihatan-Nya. Allah selalu mengawasi setiap gerak-gerik manusia layaknya karena itu, umat Muslim hendaknya mempersiapkan kehidupan di akhirat mulai dari sekarang. Hindari perbuatan tercela, seperti zalim dan senang menyakiti orang itu zalim?Apa balasan bagi orang yang zalim?Apa akibat orang yang gemar menyakiti orang lain? Semangatterus ya sahabat dalam berbuat kebaikan. dan jangan lupa dukung chanel ini ya.. Semangat

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Yl3e4qwtAOljW7jPk7zQnofIdv-XXzwrPDGV6MrkFCrTMdkq_oDoyw==

Kebaikanyang Kamu Lakukan Biar Allah yang Membalasnya, dan Cukuplah Kamu Ikhlas Saja Tidak Usah Berpikir Orang Lain Akan Membalasmu Bagaimana, Karena Semua Pasti Akan Allah Balas Dengan Sempurna. Ingat, Kamu Cukup Percaya Saja Bahwa Ketika Kamu Ikhlas Maka Allah Akan Memberimu Ganjaran Kebaikan

Home QS. Ali 'Imran Ayat 145 وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ اَنۡ تَمُوۡتَ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ؕ وَ مَنۡ يُّرِدۡ ثَوَابَ الدُّنۡيَا نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا ‌ۚ وَمَنۡ يُّرِدۡ ثَوَابَ الۡاٰخِرَةِ نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا ‌ؕ وَسَنَجۡزِى الشّٰكِرِيۡنَ Wa maa kaana linafsin an tamuuta illaa bi iznillaahi kitaabam mu'ajjalaa; wa mai yurid sawaabad dunyaa nu'tihii minhaa wa mai yurid sawaabal Aakhirati nu'tihii minhaa; wa sanajzish shaakiriin Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Juz ke-4 Tafsir Sebagian pasukan muslim lari dari medan Perang Uhud karena takut mati. Mereka lupa bahwa setiap yang bernyawa tidak akan mati dengan sebab apa pun kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya sehingga tidak bisa disegerakan dengan tetap bertahan dalam medan pertempuran atau ditunda dengan meninggalkan medan perang. Barang siapa berperang dan berusaha karena menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya sebagian pahala dunia itu bagi siapa yang Kami kehendaki, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat itu sebagai anugerah Kami atas syukur mereka yang telah menggunakan nikmat Kami sebagaimana seharusnya, dan pasti Kami akan memberi balasan kebaikan kepada orang-orang yang bersyukur Lihat Surah al-Isra '/17 18-19 Allah menyatakan, "Semua yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin-Nya, tepat pada waktunya sesuai dengan yang telah ditetapkan-Nya." Artinya persoalan mati itu hanya di tangan Tuhan, bukan di tangan siapa-siapa atau di tangan musuh yang ditakuti. Ini merupakan teguran kepada orang-orang mukmin yang lari dari medan Perang Uhud karena takut mati, dan juga merupakan petunjuk bagi setiap umat Islam yang sedang berjuang di jalan Allah. Seterusnya Allah memberikan bimbingan kepada umat Islam bagaimana seharusnya berjuang di jalan Allah dengan firman-Nya ... Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu,¦Ali 'Imran/3145. Ini berarti setiap orang Islam harus meluruskan dan membetulkan niatnya dalam melaksanakan setiap perjuangan. Kalau niatnya hanya sekedar untuk memperoleh balasan dunia, maka biar bagaimanapun besar perjuangannya, maka balasannya hanya sekedar yang bersifat dunia saja. Dan barang siapa yang niatnya untuk mendapat pahala akhirat, maka Allah akan membalasnya dengan pahala akhirat. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-Nya dan selalu mendampingi Nabi-Nya. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya.

wifeariff younos 🥰. Buatlah suatu perkara itu tanpa mengharapkan apa2 balasan.. Biar Allah yang akan membalasnya.. Allah tahu apa yang terbaik buat kita..😊 #CapCut #syukurselalu #alhamdulillah ️. "Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan." #janganputusasa💪 #Bertahanlah #KalauJatuhBangkitlahKembali. وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan perumpamaan nafkah dari orang-orang yang menafkahkan harta mereka guna mencari atau mendapatkan keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka maksudnya untuk memastikan pahalanya, berbeda halnya dengan orang-orang munafik yang tidak mengharapkannya sama sekali karena pada dasarnya sudah tidak mempercayainya seperti sebuah kebun atau taman di sebuah rabwah atau rubwah, artinya suatu dataran yang tinggi rata ditimpa oleh hujan lebat, hingga memberikan artinya menghasilkan buahnya atau hasil panennya dua kali lipat atau secara berganda. Jika tidak disiram oleh hujan lebat, maka oleh hujan gerimis yang memadai disebabkan letaknya yang tinggi. Tegasnya ia tetap berbuah dengan lebatnya, biar hujan yang menimpanya lebat atau rintik-rintik. Demikian pula halnya nafkah yang disebutkan tadi, di sisi Allah ia tetap berkembang, biar sedikit atau banyak. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan dan akan membalasnya dengan sebaik-baiknya. Orang-orang yang menafkahkan hartanya untuk memperoleh keridaan Allah dan memantapkan keimanan mereka, perumpamaannya seperti pemilik kebun di sebuah dataran tinggi yang subur. 1 Di tempat tersebut bisa tumbuh pepohonan dengan sedikit atau banyak air. Jika hujan deras, hasilnya dua kali lipat. Dan kalau yang turun sedikit, tanah yang subur itu cukup untuk menghasilkan buah. Dalam dua keadaan di atas ia bisa menghasilkan. Orang-orang Mukmin yang ikhlas tidak akan sia-sia perbuatannya. Tidak ada satu pun perbuatan kalian yang tidak diketahui Allah. 1 Di sini al-Qur'ân menggunakan kata "rabwah" yang dalam bahasa Arab berarti 'tanah subur yang berada di dataran tinggi'. Ini sesuai dengan penemuan ilmiah modern. Semakin tinggi sebuah dataran, akan semakin jauh dari sumber air yang mengakibatkan akar tumbuh-tumbuhan menjadi semakin memanjang. Serabut yang berfungsi menyerap makanan pun menjadi banyak, sehingga makanan yang membentuk zat hijau daun klorofil mejadi banyak pula. Dengan demikian, pohon itu menjadi produktif menghasilkan buah. Hujan yang deras memiliki banyak fungsi selain sebagai makanan. Fungsi itu, antara lain, melunakkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan, membersihkannya dari zat-zat yang menghambat pertumbuhan dan menjaga hama. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Seperti inilah infak yang dikeluarkan oleh orang-orang yang ikhlas, Allah menerimanya dan melipatgandakannya. BiarAllah yang membalasnya.. Ketika akan membayar, dia menyaksikan dan mendengar pertengkaran seorang Ibu yang kesal karena pesanan kuenya belum ada, lupa dibuatkan. Ibu itu memarahi penjaga toko yang menerima pesanan. saya mah ada Allah, biar Allah yang membalas kemarahannya." GUBRAK!! Gue yang mendengar cerita adek gue, tertawa Yang mahakuasa Subhanahu wa Ta’ala bercakap وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ 34 وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ 35 Artinya “Dan tidaklah sekelas maslahat dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang bertambah baik, maka menginjak-tiba orang yang antaramu dan antara beliau suka-suka permusuhan seolah-olah telah menjadi tara yang terlampau setia. Adat-sifat yang baik itu lain dianugerahkan melainkan kepada makhluk-individu yang kepala dingin dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-turunan yang mempunyai keuntungan yang besar.” Fushshilat [41] 34-35. Sehubungan dengan ayat tersebut, Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, “Allah memerintahkan kepada orang beriman kerjakan mengelus dada ketika ada nan takhlik marah, membalas dengan kebaikan jika ada nan melakukan jahil, dan memaafkan ketika ada individu yang berbbuat jelek. Kalau setiap hamba melakukan serupa ini, Allah akan melindunginya dari alai-belai syaitan dan akan menundukkan padanan-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan dapat menjadi antitesis dekatnya karena tingkah kayun baik semacam ini.” Ibnu Katsir juga mengatakan, “Namun nan mampu melakukan serupa ini adalah orang nan memiliki ketegaran. Karena menyaingi orang yg menyakiti kita dengan kebaikan merupakan suatu nan selit belit bagi setiap jiwa.” Begitulah, ayat ini berkaitan dengan akhlak seorang Mukminat, yang harus menghiasi dirinya dengan berbagai sifat-kebiasaan terpuji mahmudah. Jika memutuskan silaturahim, maka sambunglah; seandainya menzalimimu, maafkanlah; sekiranya membincangkan keburukanmu, baik di depanmu atau di belakangmu, jangan dibalas, namun maafkan dan perlakukanlah dengan congor yang lembut. Jika mengemudiankan pergaulan dengan kamu dan bukan menyapamu, maka perbaikilah perkataanmu terhadapnya dan berikanlah salam. Jika kamu mengganjar problem dengan kebaikan, akan menghasilkan faedah yang samudra. Source .
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/233
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/915
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/108
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/661
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/446
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/357
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/452
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/573
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/774
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/216
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/44
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/503
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/281
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/788
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/104
  • biar allah yang akan membalasnya