Dr Yogi Ahmad Erlangga. Hasil temuannya membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
JAKARTA, - Indonesia sudah sepatutnya bangga karena memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dibidang sains dan teknologi yang tak kalah dengan negara barat. Salah satu SDM unggul yang dimiliki bangsa ini adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga, pria sederhana berjenggot panjang kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974 ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama 30 tahun tak seorang pun mampu keberhasilannya ini, ia sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas dunia pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampus mereka untuk menggelar kuliah umum.’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini seperti dilansirTeropong Senayan, Sabtu 14/11/2015Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT Delft University of Technology untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan Erlangga temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data, dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ’Tinggal satu buku dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’Khusus untuk ITB, sambung pria yang dalam kesehariannya terkenal sangat tekun beribadah dan selalu shalat lima waktu berjamaah ini ingin ITB bisa lebih besar ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz. ***
YogiAhmad Erlangga (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 8 Oktober 1974; umur 43 tahun) adalah seorang ilmuwan yang berhasil memecahkan Persamaan Helmholtz menggunakan metode matematika numerik dan mendapatkan Penghargaan Bakrie Award X pada 2012. Selain menempuh pendidikan di Belanda, Dr. Yogi juga sempat mengikuti program post-doctoral di
Mathematical research at Delft University of Technology Netherlands is making it easier to look for oil. Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate on Thursday 22 December, has developed a method of calculation which enables computers to solve a crucial equation much faster. In the past, this stumped oil company computers. Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting for oil. Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables specialists to locate oil deposits. In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity. As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil companies will express an interest in exploiting Erlangga's work. But other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be applied to lasers – in data storage on a Blu-ray Disc, for example – or to radar measurements in aviation. “Given the responses we have had from industry and foreign universities,” says Dr Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, “we believe that a thirty-year-old problem has been solved in this work.” Source Delft University of Technology Citation Dutch mathematician simplifies the search for oil 2005, December 23 retrieved 14 June 2023 from This document is subject to copyright. Apart from any fair dealing for the purpose of private study or research, no part may be reproduced without the written permission. The content is provided for information purposes only.
Dr Yogi Ahmad Erlangga, sempat menjadi Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia
– Sang tokoh itu sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan. Bahkan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum. Termasuk media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara talk Yogi Ahmad Erlangga, pemecah rumus matematika Persamaan Helmholtz. Yogi Ahmad Erlangga, orang Tasikmalaya ini, berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi. Selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.“Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,” kata sarjana yang Cum Laude S1 dan S2 di ITB melanjutkan S3 di Belanda, Dosen Penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT Delft University of Technology untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar Rp6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu ia Yogi sontak mencengangkan dunia Iptek dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA. Berdasarkan hasil temuannya ini, membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi. Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya. Termasuk menamakan temuannya itu dengan Erlangga Equation. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC. Bagi Yogi, dia inginkan temuannya ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak Ahmad Erlangga FOTO ITB“Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source,” kata Yogi yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. “Tinggal satu buku dan saya tak punya fotokopinya lagi,” ujar untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu. Yogi pun ingin melihat Bangsa Indonesia maju dan dihormati bangsa lain.“Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,” kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan “Habibie Muda” karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika. Kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan setelah ini, semakin banyak lagi generasi-generasi penerus bangsa yang akan selalu membanggakan negeri ini di mata dunia. Indonesia bisa jika tidak pesimis. ***Sumber
Dr Yogi Ahmad Erlangga alumni tekhnik penerbangan ITB ini dianugerahi penghargaan Ahmad Bakri untuk kategori ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan Ahmad Bakri terbsebut, diberikan oleh Freedom Institute pada 12 Agustus 2012. Setiap pemenang masing-masing mendapatkan penghargaan berupa tropi, piagam dan uang sebesar Rp. 250 juta.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID D_uqE7PsD5SaFtEnWrvcqkMq8a3rBxXv001ylvIV15RzLhF0CnexgA==

Lulusdari Institut Teknologi Bandung, Dr. Yogi Ahmad Erlangga adalah seorang ilmuwan muda Indonesia peraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda. Gelar ini diraihnya pada usia 31 tahun. Pada Desember 2001, Dr. Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset terhadap Persamaan Helmholtz kepada Universitas Teknologi Delft. Beliau berhasil menemukan solusi atas Persamaan Helmholtz

Bagi sebagian banyak orang, matematika adalah sebuah pelajaran yang rumit dan sulit. Tapi bagi segelintir orang, matematika dianggap sangat mengasyikan. Membedah rumus, mengulik angka-angka, memburu persamaan, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi mereka yang memang menggemari matematika. Segelintir orang itu termasuk Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Jika anda kurang familiar dengan Namanya, sekarang anda harus mengenalnya. Kenapa? Karena beliau sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia sains dan teknologi. Pernah mengenyam pendidikan di Universitas Teknologi Bandung, disana Dr. Yogi mendapatkan gelar sarjana tekniknya di Program Studi Aeronotika dan Astronotika pada tahun 1998. Setelah itu ia melanjutkan studinya di Belanda dan meraih gelar master serta doktor di bidang Matematika. Rumus Persamaan Helmholtz Pada Desember 2001, Dr. Yogi mengajukan diri untuk melaksanakan riset tentang Persamaan Helmholtz untuk Universitas Tehnologi Delft. Maka, perusahaan minyak raksasa Shell pun meminta penyelesaian Persamaan Helmholtz secara matematika numerik dengan cepat yang bernama robust dapat dipakai pada seluruh masalah. Persamaan Helmholtz merupakan salah satu rumus matematika tersulit yang seorangpun tak dapat memecahkannya karena menjadi cerdas saja tidak cukup. Harus diimbangi dengan rajin menambah referensi seperti pergi ke perpustakaan, diskusi sampai membaca aneka situs edukasi. Bahkan hingga 30 tahun lamanya rumus persamaan yang super sulit ini, yang dibuat oleh seorang ilmuwan asal Jerman bernama Hermann Ludwig Ferdinand von Helmholtz, belum berhasil dipecahkan. Namun rumusan tersebut ternyata mampu dipecahkan oleh Dr. Yogi ketika dia berhasil menyelesaikan studi S3-nya di Delft University of Technology, Belanda. Proses Mencari Persamaan Rumus Helmholtz Rumus persamaan Helmholtz ini adalah salah satu rumus tersulit di dunia. Selama puluhan tahun belum berhasil diketahui persamaan dan akhirnya bisa dipecahkan oleh Dr. Yogi. Prosesnya pun lumayan panjang. Riset ini memakan waktu selama 4 tahun, dengan dana sebesar Rp. 6 Miliar, yang tentu saja dibiayai oleh perusahaan. Proses yang panjang itu pun akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan dari Dr. Yogi. Ia pun mendapat banyak pujian dan apresiasi dari universitas-universitas di Eropa, Amerika, hingga Israel berkat prestasinya yang mencengangkan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Manfaat Persamaan Helmholtz Bagi Dunia Sains Teknologi Selain industri perminyakan, persamaan Helmholtz juga dapat diterapkan pada industri radar, kapal selam, penerbangan, aplikasi laser, penyimpanan data dalam blueray disc yang bisa menyimpan puluhan gigabyte hingga ilmu tentang gelombang elektromagnetik. Selain itu, penggunaan persamaan Helmholtz dapat mempermudah penemuan ladang minyak dengan lebih cepat 100 kali lipat dari sebelumnya. Wow, hebat sekali ya Dr. Yogi!Red Post Views 1,407

JAKARTA Dr. Yogi Ahmad Erlangga, alumni Teknik Penerbangan ITB 1993 dianugerahi penghargaan Achmad Bakrie untuk kategori ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan Achmad Bakrie X tersebut diberikan oleh Freedom Institute pada Minggu (12/08/12). Yogi yang merupakan dosen di Program Studi Teknik Penerbangan ITB ini mendapatkan gelar tersebut atas prestasinya menyelesaikan persamaan

Yogi Ahmad Erlangga, Sang Penemu Teori Matematika Dunia Asal Indonesia – Sang tokoh sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara Talk Show. Orang Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya. ’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini. Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT Delft University of Technology untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA. Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi. Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan Erlangga Equation. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC Baca Juga Bermula dari Radio, Thayeb Mohammad Gobel Menjelma Sebagai Pelopor Industri Elektronik di Indonesia Baca Juga 7 Deretan Wanita Tangguh di Dunia IT Baca Juga Apakah Matematika Diciptakan atau Ditemukan? Baca Juga Penemu Teori Evolusi “Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah. Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data, dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ’Tinggal satu buku dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’ Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain. ’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid. Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi. Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz. Selamat kang Yogi dan Jayalah Indonesia. Info ruanglab lainnya Kenali, Apa itu Bioinformatika? Ilmuwan Asal RI Penemu Alat Pembunuh Kanker Kisah Inspiratif Elang dan Kalkun, Pentingnya Bekerja Keras Dalam Hidup Kisah Pencetus Teori Atom Pertama Di Dunia Rahmah El Yunusiyah Pendiri Diniyah Putri, Menginspirasi Al-Azhar

Dr Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan "Habibie Muda" karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia
Sistematika agribisnis berkaitan, mulai dari subsistem input, subsistem process, subsistem output, subsistem jasa penunjang; serta teknologi sebagai penunjang mutu/kualitas produk mulai, dari produk segar/mentah raw material, produk setengah jadi work in process, hingga produk jadi finished product. Bahan yang ditampilkan dalam buku ini cukup ringkas, padat, ilmiah serta sangat mudah dipahami yang mencakup fungsi-fungsi manajemen dalam sistem agribisnis, mulai dari subsistem manajemen pengadaan bahan baku agribisnis, subsistem manajemen proses produksi/ operasi agribisnis, subsistem manajemen pengolahan hasil/ agroindustri, subsistem manajemen pemasaran agribisnis, subsistem jasa penunjang manajemen sumberdaya manusia agribisnis, manajemen keuangan agribisnis, manajemen investasi agribisnis, dan manajemen strategi agribisnis sampai penggunaan teknologi agribisnis. Selain itu, ditampilkan pula sektor pertanian/ agribisnis, baik subsektor agribisnis pangan, subsektor agribisnis hortikultura, subsektor agribisnis perkebunan, subsektor agri-bisnis peternakan, subsektor agribisnis perikanan, maupun subsektor agribisnis kehutanan.
ViewYogi Dhameliya's profile on LinkedIn, the world's largest professional community. Yogi has 2 jobs listed on their profile. See the complete profile on LinkedIn and discover Yogi's connections and jobs at similar companies. Governor Bhagat Singh Koshyari presented the Honorary Doctor of Literature on industrialist and Sedikitinformasi saja, di bidang pendidikan Dr. Yogi Ahmad Erlangga lulus cumlaude S1 di Fakultas Teknik Penerbangan, Institut Teknologi Bandung tahun 1998. Setelah itu, ia melanjutkan S2 dan S3 di Delft University of Technology, Belanda. Usai menyelesaikan gelar doktor, perusahaan minyak ternama di Belanda, Shell memintanya untuk menemukan
\n \n \n dr yogi ahmad erlangga
.
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/821
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/797
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/60
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/78
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/524
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/396
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/542
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/774
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/519
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/979
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/13
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/276
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/367
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/141
  • 9aeddsj4gi.pages.dev/295
  • dr yogi ahmad erlangga