Spirit Muslim. Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf atau dikenal dengan panggilan Habib Syech merupakan salah satu sosok ulama sekaligus Dzurriyat keturunan Rasulullah yang identik dengan suaranya yang khas setiap kali beliau melantunkan Shalawat. Beliau salah satu ulama yang sangat bersemangat berdakwah melalui majelis Shalawat yang dipimpinnya yakni Ahbabul Musthofa. Beliaulah sosok ulama yang membumikan Shalawat nabi diatas tanah nusantara pada era ini, suaranya yang merdu dan khas membuat jama'ah dan Syekher Mania kerap kali larut dalam lantunan Shalawat yang beliau kumandangkan. Maka tidak mengherankan cukup banyak jamaah yang hadir saat beliau memimpin majelis Shalawat pada suatu daerah, bukan puluhan atau ratusan namun ratusan ribu umat yang hadir dibuatnya terkesima dengan sosoknya yang ramah dan lemah lembut mengenal sosok Habib Syekh lebih jauh, berikut Spirit Muslim akan menyajikan biografi lengkap dan terupdate sosok Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Habib Syekh, seperti apa profil dan biodata Habib Syekh, pendidikan Habib Syekh, guru-guru Habib Syekh, serta riwayat perjalanan dakwah BIOGRAFI HABIB SYECH BIN ABDUL QODIR ASSEGAFNama lengkap Habib Syech bin Abdul Qodir AssegafKelahiran Solo, 20 September 1961Orang tua Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman AssegafIstri Sayyidah binti Hasan Fatimah, Muhammad Bagir, Umar, Abu bakar, dan Syekh memiliki nama lengkap Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Beliau lahir di Solo pada 20 September 1961. Pernikahan beliau dengan Sayyidah binti Hasan Al-Habsyi dikaruniai 5 anak, mereka adalah Fatimah, Muhammad Bagir, Umar, Abu bakar, dan HABIB SYEKHHabib Syekh memulai pendidikannya saat beliau kecil di kediamannya. Meskipun beliau tidak pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren namun beliau benar-benar dikenalkan agama dan akhlaq luhur Rasulullah melalui didikan hebat ayahandanya yakni Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf. Sejak kecil beliau bersama ayahandanya senantiasa menghadiri majelis ta'lim di masjid-masjid di daerahnya terlebih masjid Assegaf di Solo. Di situlah Habib Syech seusai Maghrib menjelang Isya senantiasa istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar Al-Quran, membaca wirid-wirid bersama ayahanda Habib Syekh merupakan sosok yang sangat mencintai Masjid, bahkan dalam kondisi sakitpun beliau tetap mengimami. Saking cintanya terhadap Masjid ayahandanya pernah mengatakan kepada Habib Syech bahwa “Masjid adalah istriku yang pertama". Karena inilah kekaguman Habib Syekh terhadap ayahandanya yang membuat beliau memutuskan mengabdikan dirinya untuk berkhidmad terhadap masjid, seperti membersihkan masjid hingga mengepel lantai ayahandanya yakni saat Habib Syekh berumur 20 tahun, Habib Syech kemudian mendapatkan pendidikan dari pamannya yakni Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf. Pendidikan yang diberikan pamannya dari Hadramaut tersebut sangat berkesan bagi Habib Syekh, pasalnya beliau lebih memusatkan pendidikan Habib Syekh kepada pendidikan mental. Habib Syekh selalu dicaci, disalahkan meskipun Habib Syekh kecil tidak melakukan kesalahan, bahkan, Habib Syekh kecil waktu itu hampir tidak kuat menjalani hal tersebut. Beliau kemudian menghubungi salah satu teman yang mendampingi kedatangan pamannya ke Indonesia, barulah Habib Syekh menyadari bahwa apa yang dilakukan pamannya semata-mata sebagai pembelajaran agar kedepannya Habib Syekh menjadi sosok yang kuat secara mental, sabar dan teguh dalam juga mendapatkan pendidikan dari Alm. Al-Imam Al-Arifbillah Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy, beliau seorang Imam Masjjid di Riyadh dan cicit pengarang kitab maulid Simthud Duror sekaligus pemegang maqom Al-Habsyi. Sebelum memutuskan berguru kepada Habib Anis, Habib Syekh bermimpi diperintah oleh ayahnya untuk mengumandangkan iqamah sebagai tanda dimulainya shalat ashar. Dalam mimpinya tersebut, hadir juga Habib Anis. Ayahnya kemudian berkata, “Wahai Anis, masuklah kamu menjadi imam, dan saya menjadi makmum". Dari mimpi ini Habib Syech merasa ada isyarat agar ia mengikuti atau belajar kepada majelis Habib Anis di masjid Riyadh, Solo. Dalam mendidik Habib Syech, beliau sangat sabar dan tulus hingga membuat Habib Syekh saat ini tetap istiqomah mengajarkan cinta kepada Allah lewat majelis Shalawat Rasulullah HABIB SYECH1. Habib Abdul Qadir Assegaf 2. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf3. Habib Anis bin Alwy Al HabsyiAWAL MULA DAKWAH HABIB SYECHSebelum berdirinya Ahbabul Musthofa, Habib Syekh pernah berjaya sebagai seorang pedagang namun kemudian gulung tikar. Di saat sulit itu, Habib Syekh lebih mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau pun memutuskan untuk melakukan dakwah ke pelosok-pelosok untuk melaksanakan tugas dari guru beliau, yakni Habib Anis Bin Alwi tahun 90-an Habib Syekh memulai berdakwah dengan mendatangi kampung-kampung tapi tidak memakai sholawat, hanya memberi tausiyah saja, Habib Syekh tidak dipanggil atau diundang untuk memberikan tausiyah akan tetapi beliau mendatangi karena keinginannya. Setiap Ramadhan, beliau bersama saudara-saudaranya, pergi ke kampung-kampung, ke desa-desa, dan masjid untuk bedakwah dengan membagi takjil. Pada saat berdakwah, Habib Syekh sering diejek dan dicemooh oleh orang-orang yang tidak suka dengannya, namun beliau tidak pernah marah atau mendendam kepada mereka yang mengejeknya, justru sebaliknya, dengan akhlaq dan sifat lembutnya beliau tetap tersenyum dan memberi sesuatu kepada orang cukup lama Habib Syekh berdakwah dari kampung ke kampung, Habib Syekh belum merasakan adanya perubahan pada jama’ahnya. Hingga pada suatu hari datang pamannya dari Yaman, waktu itu Habib Syekh sudah ikut majelis ditempat Habib Anis bin Alwy Al-Habsyi, Habib Anis memberikan contoh akhlak yang luar biasa, dia adalah orang yang sangat mencintai anak-anak muda untuk diajak kebaikan. Mengetahui Habib Syekh memiliki suara yang merdu, Habib Anis seraya menyanjungnya, pamannya pun kemudian juga memberikan buku Simthud Durar. Shalawat Simthud Durar pun terus menerus beliau baca hingga pada akhirnya, orang berduyun-duyun mendatangi majelis ta’lim dan shalawat Habib Habib Syech terhadap shalawat sebenarnya sudah tumbuh sejak kecil di lingkungan keluarganya. Pada waktu itu, hanya ayahnya yang mendengarkan shalawat merdunya. Ketika ada tamu yang datang ke rumah, ayahnya akan memanggilnya untuk membaca shalawat dan Qasidah. Beliau pun hanya mendendangkan dua lagu bagi tamu yang suara merdu dan mahir berbahasa arab, serta penguasaannya terhadap syair-syair dalam kitab Simtud Durar, Burdah dan beberapa kitab shalawat lainnya, Habib Syekh mampu membuat ribuan jama’ah berkumpul hanya untuk mendengarkan dakwah dan lagu-lagu syair ketika Habib Syekh tampil berdakwah di suatu tempat. Pada dasarnya syair-syair shalawat yang dibawakan beliau bukanlah syair puji-pujian yang baru, namun Habib Syekh beserta Ahbaabul Musthofa, berhasil menggubah dan mengaransemen irama shalawat tradisional menjadi lebih HABIB SYECH BERSAMA AHBABUL MUSTHAFADalam dakwahnya Habib Syekh mengedepankan Shalawat kepada Rasulullah Dakwah beliau merupakan dakwah yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan meneladani kisah perjalanan serta akhlaq mulia Rasulullah Bersama Majelis Shalawat yang dipimpinnya yakni Ahbabul Musthofa, beliau benar-benar bersemangat melantunkan pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka tidak mengherankan jika suara Habib Syekh yang merdu dan khas diiringi Majelis Shalawat Ahbabul Musthofa mampu membuat para jamaah dan para pengagum Habib Syech Syekher Mania dari berbagai penjuru berbondong-bondong untuk mendatangi Majelis beliau. Bahkan saking antusiasnya mereka tidak sedikit dari mereka yang membawa bendera kebanggaan masing-masing dalam majelis, hal inilah terkadang yang membuat Habib Syekh selalu memberi nasihat kepada para jama'ah yang datang agar lebih menjaga akhlaq saat berada di Musthofa sendiri berdiri sekitar tahun 1998 berawal dari majelis Rotibul Haddad, Burdah serta Maulid Simthud Durar Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di Solo, tepatnya di kampung Mertodranan. Hingga saat ini Ahbabul Musthofa aktif dalam berbagai majelis di berbagai daerah dengan jadwal tertentu. Berikut jadwal majelis Ahbabul Musthofa1. Setiap Malam Sabtu Kliwon di Purwodadi tepatnya Masjid Agung Makmur Purwodadi2. Setiap Malam Rabu Pahing di Kudus tepatnya Halaman Masjid Agung Kudus3. Setiap Malam Sabtu Legi Jepara di Halaman Masjid Agung Jepara4. Setiap Malam Minggu Pahing di Sragen tepatnya Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen5. Setiap Malam Jumat Pahing di Jogja tepatnya Halaman PP Minhajuttamyiz, Timoho di belakang Kampus UIN Sunan Kalijaga6. Setiap Malam Minggu Legi di Solo tepatnya Halaman Masjid Agung Kini dakwah Habib Syekh tidak hanya dinikmati oleh segelintir penduduk kampung dan warga kota Solo saja, kini Habib Syech juga berdakwah ke berbagai daerah di indonesia dengan mengadakan sholawat akbar. Hampir setiap daerah dan kota di indonesia pernah beliau datangi. semua dilakukan dengan cara yang lembut dan santun yang membuat masyarakat tertarik dan lebih tergugah untuk menghadiri majelisnya. Bahkan tidak jarang acara bershalawat bersama habib syech ini dihadiri hingga ratusan ribu jamaah dengan membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid dan sholawat. Acara tabligh akbar semacam ini biasanya diadakan di sebuah lapangan, alun alun atau balai kota, tak heran jika habib syech sangat populer dan dianggap sebagai salah satu pelantun sholawat terbaik saat Habib Syech dalam menggubah lagu sudah tidak diragukan lagi, beliau mengarransemen ulang dari kitab lagu yang berisikan sekitar 500-san syair sehingga menghasilkan syair dan nada yang indah yang membuat jama'ah hanyut dalam lantunan beliau. Penggemar beliau pun juga berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan santri hingga para pejabat sangat menyukai cara berdakwah beliau, karena memang lagu yang beliau lantunkan tidak hanya berbahasa Arab saja, namun juga berbahasa Indonesia dan Jawa juga.
"Habib Ali Zainal Assegaf Bin Segaf Bin Qutb Abu Bakar Bin Muhammad Bin Umar Bin Abu Bakar Bin Imam Wadi Al-Ahqaf Umar Bin Segaf Bin Muhammad Bin Thoha Al-Muhajir Bin Isa Bin Muhammad An-Naqib Bin Ali Al-'uraiddi Bin Ja'far As-Shodiq Bin Muhammad Al-Baqhir Bin Ali Zaenal Abidin Bin Husein Bin Ali Bin Abu Thalib Suami Fatimah Az Biografi Habib Ali Zaenal Abidin Alkaff - Sosok AL HABIB ALI ZAENAL ABIDIN BIN ALWY AL KAFF mungkin tak asing lagi untuk sebagian orang, namun bagi yang belum tahu, telah menghimpun biografinya dari berbagai sumber. Habib Ali Zaenal Abidin Alkaff lahir pada tahun 1987. Pria kelahiran Palembang ini dikenal sosok yang murah senyum. Berikut data lengkapnya. BIOGRAFI AL-HABIB ALI ZAENAL ABIDIN BIN ALWY AL-KAFF Nama Penuh Ali Zaenal Abidin Bin Alwy Al-KaffTempat Lahir Kota Palembang, Lahir 5 Agustus 1987Status Berkahwin PENDIDIKAN 1. Madrasah Al-Haromain, Palembang2. Madrasah Al-Kautsar, Palembang3. Taman Al-Quran Ar-Royyan, Palembang4. Madrasah Hidayaturrahman, Tangerang5. Madrasah Nurul Falah, Tangerang Peringkat Tinggi 1. Pondok Pesantren Daarulhabib, Sukabumi Indonesia.selama 10 TahunMudir Abuya Al-Habib Naufal bin Abdullah Al-Kaff 2. Universiti Ahgaff, Hadromawt Yaman.4 TahunKhidmat kepada Prof. Dr. Abdullah bin Muhammad Baharoon - Rector Universiti Ahgaff Guru-guru Beliau di Tarim 1. Al-Habib Ali Masyhur2. Syeikh Muhammad bin Ali Al-Khotib3. Syeikh Muhammad bin Ali Ba Aidhon4. Al-Habib Umar bin Hafidz5. Al-Habib Salim Al-Shatiri6. Al-Habib Abubakar Al-Habib Abu Bakar bin Smith 8. Al-Habib Abdullah bin Smith 9. Dr. Amjad rushdi dari Yordania 10. Dr. Muhammad al-Aydrus 11. Dr. Izzudin dari Sudan 12. Syeikh Amin As-Syinqithi dari Muritania 13. Dr. Abdurrahman As-Seggaf14. Dr. Mustafa bin banyak lagi Tahun 2014 hingga Tahun 2016 Menjadi Tenaga Pengajar diHabibAli bin Abdurrahman Assegaf merupakan seorang ulama pengasuh Majelis Taklim melalui Yayasan Al-Afaf yang berlokasi di Bukit Duri, Tebet Utara, Jakarta Selatan. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf merupakan anak kedua dari pasangan Habib Ali bin Abdurrahman Ahmad Assegaf (Sayyidul Walid) dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani.Spirit Muslim. Salah satu sosok yang terbiang cukup kontroversial di tanah air adalah Habib Bahar bin Smith. Beliau adalah salah satu keturunan Rasulullah yang berasal dari marga Summayth. Keberadaannya menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat karena sosok yang terbilang cukup tegas dalam setiap kesempatan ceramahnya. Beberapa menyebut bahwa cara dakwah Habib Bahar terbilang radikal dan keras, ini tak lain karena setiap kali beliau berpidato Habib Bahar dengan lantang menyuarakan semangat kebangkitan Islam. Maka tak mengherankan jika sebagian kalangan berpikir jika cara beliau berpidato seakan-akan kasar dan keras, padahal tidak demikian maksud dari beliau dalam setiap ceramahnya. Habib Bahar selalu berceramah dengan tegas dan lantang tidak lain adalah untuk membangkitkan ghirah umat Muslim untuk bangkit melawan kedzaliman dan melawan berbagai ajang maksiat yang kini marak terjadi di bumi pertiwi. Lantas seperti apa biografi dan profil lengkap dari sosok Habib Bahar bin Smith ini ? berikut penjelasan selengkapnya. SEKILAS BIOGRAFI HABIB BAHAR BIN SMITH Nama Lengkap Sayyid Baḥr bin Ali bin Alawi bin Abd Ar-Raḥman bin Sumayth. Kelahiran Manado, 23 Juli 1985. Orang tua Sayyid Ali bin Alwi bin Smith wafat 17 Oktober 2011, Isnawati Ali. Istri Fadlun Faisal Balghoits Putra-putri Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Pendidikan Darullughah Wadda'wah Dalwa Pasuruan, Jawa Timur Habib Bahar bin Smith/ Habib Bahar bin Sumaith/ بŘر بن سميط‎ memiliki nama lengkap Sayyid Baḥr bin Ali bin Alawi bin Abd Ar-Raḥman bin Sumayth, beliau adalah sosok habaib sekaligus ulama yang lahir di Manado pada 23 Juli 1985 silam. Habib Bahar merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Selain itu, beliau juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor. Habib Bahar dikenal sebagai seorang pendakwah yang cukup tegas dan lantang dalam menyuarakan syari’at Islam. Pada setiap ceramahnya, beliau selalu didampingi dan dijaga ketat oleh Laskar Pembela Islam dan Front Pembela Islam namun tidak jarang pula didampingi oleh Barisan Ansor Serbaguna BANSER ketika berdakwah di tempat yang masyarakatnya berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. KELUARGA HABIB BAHAR Habib Bahar merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith, ayahnya bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith wafat 17 Oktober 2011, sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali. Habib Bahar mempunyai enam orang adik, tiga di antaranya adalah Ja'far bin Smith, Sakinah Smith, dan Zein bin Smith. Habib Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits pada tahun 2009. Dari pernikahannya tersebut beliau dikaruniai empat orang anak, diantaranya Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Putera terakhirnya yakni Ali, lahir pada tanggal 4 Februari 2018. Beliau memberikan nama kepada anak terakhirnya atas penghormatan kepada gurunya yakni Muhammad Rizieq Shihab, dan bentuk tawassul kepada leluhurnya, Ali bin Abi Thalib. PENDIDIKAN HABIB BAHAR Dalam catatan riwayat pendidikannya, Habib Bahar pernah mondok dan menempuh pendidikan di pondok pesantren Darullughah Wadda'wah Dalwa di Jalan Raya Raci, Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pengasuh pondok pesantren Darullughah Wadda'wah Dalwa Habib Ali Zainal Abidin membenarkannya. “Memang dia pernah di Dalwa saat masih kecil. Setelah dari Dalwa mungkin ke tempat lain. Di Dalwa hanya sekitar 2-3 tahun sekolah tingkat Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Dasar,” kata ulama yang akrab disapa Habib Zain ini saat dikonfirmasi, Jum’at, 21 Desember 2018. Pada tahun 2007 Habib Bahar mendirikan Majelis Pembela Rasulullah yang berpusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Beliau memiliki pengikut dengan jumlah ratusan orang yang tersebar di Ciputat Tangerang Selatan, Pesanggrahan Jakarta Selatan, dan Pondok Aren Tangerang Selatan. AKSI SWEEPING HABIB BAHAR Bersama pengikutnya Habib Bahar kerap melakukan aksi sweeping dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan yang dianggap melanggar syariat yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Berikut beberapa aksi sweeping yang pernah beliau lakukan 1. Pada bulan Ramadan tahun 2012, tepatnya hari Minggu, 29 Juli 2012, sekitar pukul dini hari, dia pernah menggerakan sekitar 150 pengikutnya untuk melakukan aksi sweeping yang disertai aksi perusakan di Kafe De Most yang terletak di Jalan Veteran Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dalam aksinya itu, mereka menuntut agar pihak kafe menutup bisnisnya sebulan penuh selama bulan Ramadan. 2. Setelah itu Habib Bahar dan jemaahnya melakukan razia di Kafe Putri, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari Cipulir, massa merencanakan untuk merazia kafe lainnya di Ciledug, Tangerang. Namun, belum sampai ke lokasi-lokasi tersebut, polisi yang mendapatkan informasi adanya aksi sweeping di Kafe De Most, Pesanggrahan oleh ormas Majelis Pembela Rasulullah pun langsung melakukan pengamanan. Polisi kemudian menetapkan 23 orang termasuk Habib Bahar sebagai tersangka karena terbukti melakukan pengrusakan. Habib Bahar memang terkenal akan ketegasan dalam membela agama Islam dalam setiap kesempatan ceramahnya. Cara penyampaian yang terbilang cukup bersemangat dan berapi-api seolah-olah mirip dengan sifat khalifah Umar bin Khattab, seperti yang kita ketahui bersama bahwa sayyidina Umar adalah salah satu khalifah yang cukup tegas jika berkaitan dengan aqidah. Beberapa orang menyebut bahwa cara penyampaian Habib Bahar dalam ceramahnya tergolong radikal, karena pembawaannya yang cukup keras dan tegas sehingga beberapa orang salah mengartikan maksud dari ceramah yang disampaikannya itu. Meskipun demikian, nyatanya ketegasan yang selalu beliau tunjukkan dalam setiap ceramahnya mampu membakar semangat setiap pengunjung yang hadir mendengarkan ceramahnya tersebut. Cara penyampaian Habib Bahar tersebut menunjukkan bahwa Islam memiliki harga diri yang luhur yang harus dibangkitkan kembali pada zaman yang penuh fitnah ini. Inilah uniknya Islam, disatu sisi Islam sangat lembut dalam bertoleransi namun cukup tegas jika berkaitan dengan aqidah.
Keluargaal-walid habib abdurrahman assegaf; Biografi Sayyidil Walid Al Allamah Al Habib Abdurr Inilah Ceramah Habib Ali al-Jufri yang Membuat Jut Biografi Lengkap Habib Ali Zainal Abidin bin Abdur Biografi Lengkap Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al Biografi Lengkap Sayyid Muhammad ibn Alawi Al-Maliki; Biografi Habib Anis bin Alwi al
Biodata Dan Latar Belakang Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar. Kenalkah anda dengan nama yang dituliskan ini? Pernah tak korang terlihat ceramahnya di youtube? Ada kan? Ada banyak. Kalau nak senang google je nama dia kat internet, pasti ada dari ratusan carian yang keluar. Secara umumnya saya mengenali sosok nama Habib Ali Zaenal Abidin apabila ramai yang share siri ceramahnya di media sosial seperti youtube, instagram, facebook, twitter dan lain-lainnya. Memiliki wajah yang tenang dan akhlaknya menyejukkan mata. Betapa halus lembut tutur kata tetapi kalimah yang disampaikan bagai tertusuk terus ke dalam hati. Begitulah secara umum pandangan saya terhadap beliau melalui pelbagai ceramahnya. Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar juga terkenal dengan siri jelajah selawat Nabi SAW di mana satu masa dahulu beliau pernah dianggap terlalu mengagungkan junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW. Sedangkan berselawat ke atas Nabi itu adalah amat digalakkan ke atas umat Muhammad demi mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Wallahu'lam. Biodata Habib Ali Zaenal Abidin Nama penuh / Nasab beliau Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar bin Salim bin Hadi bin Salim Al Hamid bin Sheikh Abu Bakar Berikut adalah sedikit sebanyak tentang latar belakang beliau- Tahun 1974 – 1992 Beliau dilahirkan pada hari Jumaat, 12 April 1974, selepas solat Jumaat di Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Beliau anak ke-2 dari 6 adik-beradik 4 lelaki dan 2 perempuan. Beliau daripada keluarga sederhana yang hidup di sebuah perkampungan yang didiami oleh ramai para ulama’ dan terdapat juga beberapa buah pondok pesantren di situ. Sewaktu membesar, beliau berguru dengan ▶️ Ustadz Hasan Baharom ▶️ Ustadz Soleh Bal As’ad ▶️ Ustadz Abdul Hamid ▶️ Ustadz Soleh Bin Agil ▶️ Ustadz Ahmad Barakwan ▶️ Ustadz Husin Bin Abu Bakar dan ramai lagi para asatizah. Beliau berguru dengan kesemuanya berbagai-bagai kitab dalam bidang agama. Tahun 1993 – 1995 Pada usia beliau 21 tahun, dengan restu Ayahanda, Al Habib Abu Bakar bin Salim Al Hamid, dan Bonda, beliau pergi ke Hadhramaut, Yemen untuk meneruskan pengajian. Di Hadhramaut, beliau berguru dengan ✅ Al Habib Umar bin Hafidz pemimpin Dar Al Mustafa ✅ Al Habib Ali Masyhur ✅ Al Habib Salim As Syatiri ✅ Al Habib Hasan As Syatiri ✅ Al Habib Abdullah Bin Syihab ✅ Al Habib Abdul Qadir Jailani Al Masyhur ✅ Al Habib Abdullah bin Syeikh Al Idrus ✅ Syeikh Fadal Ba Fadal ✅ Al Habib Musa Al Kazim As Saqqaf ✅ Syeikh Umar Husain Al Khatib ✅ Syeikh Umar Abu Bakar Al Khatib ✅ Al Habib Ali Abdul Rahman Al Jufri ✅ Habib Umar Bin Hafidz kanan bersama Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid Beliau juga adalah antara anak murid Al Habib Umar bin Hafidz yang pertama di Dar Al Mustafa. Bakat semulajadi beliau sebagai seorang pendakwah mula diasah oleh Al Habib Umar bin Hafidz. Tahun 1996 – 2001 Selepas pengajian beliau di Hadhramaut, Yemen, beliau pergi ke Mesir pula. Selama 5 tahun di Universiti Al Azhar, beliau terus berguru mendalami ilmu-ilmu agama dengan 1. Dr. Abdul Badi’ Abu Hashim 2. Dr. Saad Jawish 3. Dr. Ali Jum’ah 4. Dr. Muhammad Jibril Di sini juga beliau, seiring dengan belajar, telah terus mengasah kemahiran berdakwah beliau dengan mengajar dan mendidik pelajar-pelajar dari pelbagai kaum dan bangsa. Tahun 2002- Sekarang Setelah menerima ijazah degree dalam jurusan Islamic Legislation and Law’ dari Universiti Al Azhar, beliau meneruskan kembara ilmunya di Universiti Islam Antarabangsa UIA, Malaysia, dalam jurusan Al Quran dan Sunnah. Dalam tahun 2004, beliau bernikah dan sejak itu, beliau serta isteri telah dianugerahkan dengan 3 orang puteri. Alhamdulillah, beliau telah selesai kuliahnya di peringkat Sarjana Masters. Secara ringkasnya perjalanan Pendidikan beliau adalah seperti berikut ✅ 1993 – 1995 - Dar al Mustafa, Tarim, Yaman. ✅ 1996 – 2001 - Ijazah Sarjana Muda Usuluddin, Universiti Al-Azhar, Mesir. ✅ 2001 – 2006 - Ijazah Sarjana Al-Quran & As-Sunnah, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia UIAM ✅ 2017 – Kini - PhD dalam bidang Al-Quran & As-Sunnah, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia UIAM PENGLIBATAN DAKWAH MELALUI KHIDMAT MASYARAKAT 1. Ahli Panel Dakwah Majlis Perundingan Islam MPI, JAKIM. 2. Penaung Madrasah At-Tazkiyah. 3. Penasihat Utama Pertubuhan Kebajikan Darul Murtadza, Kuala Lumpur. 4. Pembimbing Majlis Ta’lim Darul Murtadza. 5. Pembimbing Majlis Ta’lim Madras An Nur. 6. Pembimbing Jalsah Isnin di Surau Putra Al Amin, Putrajaya. 7. Penceramah Pengajian Kitab Syamail Muhammadiyah di Pertubuhan Muhibbin Melaka. 8. Pembimbing Majlis Tafaqquh Ilmi Johor. 9. Pembimbing Majlis Hadyun Nabawi Singapura. PENGLIBATAN DAKWAH MELALUI MEDIA 1. Penceramah dalam rancangan Fiqhus Sirah, Hayatur Rasul sebanyak 20 episod di Radio IKIM pada tahun 2013 2. Penceramah rancangan Muhammadku di TV3 sebanyak 13 episod pada tahun 2013. 3. Penceramah rancangan Taman Syurga TV Al-Hijrah sebanyak 80 episod pada tahun 2015 Rujukan sumber; 1. 2.
Diantaranyaadalah Al Isa bin Muhammad bin Al Qatmyr Al-Kaff, Al Habib Ibrahim bin Muhammad Al Kaff Singapura dan beberapa ahli nasab yang lainnya. Beliau juga mendidik beberapa santri untuk menjadikan mereka ahli nasab di masa depan. Diantara santrinya ialah Al Habib Zainal Abidin bin Segaf Assegaf yang waktu itu masih berumur 30 tahun.
- Siapakah sosok Habib Ali Zaenal Abidin, ulama asal Indonesia yang kini menetap di Malaysia? Berikut profil selengkapnya. Banyak di antara pendakwah namanya dikenal luas di Tanah Air. Salah satunya yakni Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid. Pendakwah kelahiran Bondowoso ini dikenal dengan ceramahnya yang tenang dan mudah dipahami oleh jemaahnya. Lantas, seperti apakah sosok Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid ini? Berikut profil dan perjalanan dakwahnya yang jarang diketahui dilansir melalui Instagram habibalizaenalalhamid Baca juga Sosok Bachtiar Nasir Lulusan Ponpes Gontor, Pernah Jadi Juri Hafidz Indonesia Bareng Syekh Ali Jaber Habib Ali Zainal Abidin Instagram habibalizaenalalhamid Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid merupakan ulama asal Jawa Timur yang menetap di Malaysia. Maka tak heran jika ceramahnya yang berseliweran di beberapa media sosial, ia kerap menggunakan bahasa Melayu. Namun logat daerah kelahirannya tetap ada yakni Jawa Timur. Warga Bondowoso sebagian besar adalah warga keturunan Madura. Selain itu ada juga orang Jawa, keturunan Tiongkok, juga keturunan Arab. Ia dilahirkan di Bondowoso, 12 April tahun 1974 silam. Dialansir melalui laman Instagram habibalizaenalalhamid, diketahui ulama asal Indonesia ini adalah anak kedua dari enam bersaudara. Habib Ali berasal dari keluarga sederhana.IkutilahProgram Tadarus di Group WhatsApp Penjaga Tradisi Sunnah, dengan periode setiap 15 hari sekali. BERGABUNG
Habib Ali Zainal Abidin al Jufri) Lulusan Takhasus Lughot Ponpes Sunniyah Salafiyah pimpinan al Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf. Kegiatan : Pengajar tetap di pondok Suniyah Salafiyah, Pengisi pengajian rutin Majelis Shalawat Badril Budur, Penulis rubrik aswaja majalah Cahaya Nabawi, Anggota penulis forum santri sunniyah salafiyah
63Likes, 6 Comments. TikTok video from anaksulung (@fiyyaish): "Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Pekalongan #madurabersholawat #azzahir #azzahirpekalongan". original sound - Zirashafa.
GemaSholawat Bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf feat Group Sholawat Az Zahir Pekalongan dalam rangka Haul Habib Idrus bin Sholeh Al Jufri dan Masyayikh
.